Andai pahitnya hidup tak bertepi
Lukanya harapan tak terobati
Bernyawa seakan mati
Hidup bagai termakan caci maki
Sudahlah...
Biarlah...
Penerka memang begitu Semaunya mendosa
Tak pedulikan tahta
Tak peduli jiwa
Membelati baginya biasa
Hidup baginya hanya tertawa
Berdamailah untuk mereka
Abaikan laku-lakunya
Lupakan tawa konyolnya