Dia sedang
termenung meratapi keramik persegi
Bertuliskan
sebuah nama yang masih dirahasia Tuhan
Hatinya
menyerupai sungai kecil mengalir deras
Bibirnya
terkatup melepaskan bait doa padat permohonan
Merayu
kemustahilan demi menemukan semoga itu
Dia
merahasiakan butir rindu kepada langit biru
Tentang sebuah punggung yang belum dikenali
Tentang sebuah senyum yang masih dinanti
Tentang sebuah pertemuan yang belum terjadi
Tiada yang lebih indah baginya selain memandangi langit
Rumah terindah jejak perjalanannya menuju entah
Tak lekang olehnya doa-doa yang terbang tinggi membahana
Tanpa gerak lidah ia begitu yakin seluruhnya
Tuhan punya rencana...
Tentang sepasang kekasih yang belum bertemu
Tak ada tangan sedada yang tak berguna
Tentang sebuah punggung yang belum dikenali
Tentang sebuah senyum yang masih dinanti
Tentang sebuah pertemuan yang belum terjadi
Tiada yang lebih indah baginya selain memandangi langit
Rumah terindah jejak perjalanannya menuju entah
Tak lekang olehnya doa-doa yang terbang tinggi membahana
Tanpa gerak lidah ia begitu yakin seluruhnya
Tuhan punya rencana...
Tentang sepasang kekasih yang belum bertemu
Tak ada tangan sedada yang tak berguna