Aku bukanlah pelupa yang hebat
Hanya manusia biasa yang gemar menulis tentangmu
Kadang aku hanya berbicara dengan jarum jam
Tanpa hiraukan tanda tanya alam pikiran
Aku telah dibuat gila oleh harapku sendiri
Menjadi bebal dan tak lagi berpikir rasional
Aku gemar menipu diri sebab harapan yang tak mati
Menjebakku dengan kertas-kertas mimpi dalam ilusi memainkan hati
Aku patut membenci diri
Memilah tragedi yang tak pasti
Ah... salahkah harapan yang ada?
"dia tidak salah. Tidak ada harapan yang lahir dengan status bersalah. Sama sekali tidak"
Pikirku yang sembunyi pun berbisik
Baiknya, aku memutuskan untuk memaafkan
Meskipun harus mematahkan hati sendiri