Jangan lupa bahagia J
Sudah berapa kali kamu
terjatuh? Mungkin sudah lelah kamu menghitungnya, menduga sudah sampai tujuan
tapi ternyata belum. Seperti telah menemukan rumah, rupanya milik orang lain. Jangan
takut, ada seseorang yang mungkin tak pernah ada dalam pikiranmu tapi terus
mendoakanmu dan memperhatikanmu. Seseorang itu benar ada, percayalah. Hanya saja
Tuhan sengaja merahasiakannya. Bisa saja aku atau ada juga yang lain (dengan
cara yang sama).
Seseorang tersebut selalu
menanti tulisanmu, karena dari situlah ia bisa tahu apa yang sedang kamu
pikirkan. Ia tidak pernah bercakap-cakap tentang sesuatu yang berlebihan akan
perasaannya, atau selalu mencari sensasi dalam sapa. Ia sangat gemar sekali
membaca setiap halaman tulisanmu dan selalu meyakini pasti akan terus bertambah
lembarannya. Ia menyukai cara jatuh cinta seperti itu. Bahkan ia tak pernah
bisa menyebut namamu di hadapan temanmu. Sebab itulah ia sengaja membiarkan
ruang hatinya kosong. Karena ia sudah merencanakan sesuatu dalam sulaman doanya,
setiap kali membaca tulisanmu. Hingga tak perlu repot-repot lagi ia bertanya
kesana kemari tentangmu di setiap hari.
Ia sedang berjuang
melangkah mencari jalan. Ia sedang mempersiakan sebuah hadiah untukmu. Ia masih
sedang belajar ini dan itu, agar ketika ia datang dalam keadaan yang
benar-benar siap untuk membahagiakanmu. Begitu sederhanakan, seseorang yang
tidak mengaplikasikan namamu pada publik atas mencintai dengan hati yang siap
dipatahkan takdir.
Teruslah menulis,
karena suatu hari nanti salah satu tulisanmu akan ia upayakan untuk
mewujudkannya.