Sabtu, 14 Mei 2016

TERSISIH



 Hasil gambar untuk LILIN
Diri ini bagaikan lilin terbakar
Di atas kesilapanku berharap pada jerat keegoan
Memaksa ketidakpastian pada setiap kemungkinan
Mendongeng cinta bertandang hampa

Tercabiklah sudah kalbu dikala derita menderu
Dari kaca fikiranku sedu hati berseru
Bening haru membiru di seputar bola mataku
Binar-binar sendu menyusup lautan mimpi terdahulu

Sekedar pujuk rayumu...
Tersingkaplah tirai kasih misteri rindu
Ombak resah menghempaskan daku pada pilu
Jemawa hati menindas diri berpuingkan palsu
Nestapa hidup sekelabat hadir menerpaku

JAM DINDING



 Hasil gambar untuk JAM DINDING
Ada yang tak kumengerti darimu
Tentang poros waktu membelenggu
Bagaimana mungkin aku mampu menerka
Sedangkan kau kerap membisu

Putaran cintamu memang pasti satu titik
Bahkan kesetiaanmu telah teruji
Namun tak ku dapati cerita mulamu
Hingga tak ku sadari cinta sejatimu

Benar atau tidaknya kau, aku hanya terheran
Ternyata kau pejalan tak kenal lelah
Tak berujung pada apapun
Namun cintamu abadi sekalipun hadirmu dipecundangi

SEBUAH PENGAKUAN



 Hasil gambar untuk KELAM
Aku menulis ini dengan sederhana
Maaf, jika ada kata yang menurutmu salah
Atau ada kalimat yang membuatmu jadi benci
Aku pernah mencintai bahkan sampai detik ini juga

Sampai saat ini rasa itu belum pudar
Aku memang tidak pernah mengatakan padamu
Bahkan aku betah menjadi seorang pecundang mencintai dalam bungkam
Semua itu ku lakukan dengan sadar dan sengaja

Bukan karena takut sebuah penolakan atau semacamnya
Mungkin lebih tepatnya menjaga apa yang sudah terjalin
Kita memang dekat bahkan begitu akrab
Hampir setiap hari kita saling bertatap mata
Duduk bersama saling bertukar suara tentang apa saja

Kamu tahu apa saja yang tidak bisa aku lupakan darimu
Suaramu yang manja,senyuman yang mempesona,
Segalanya menjadi kerinduan bila tanpa temu
Maafkan aku, menulis semua pengakuan ini
Sebagai bentuk isyarat yang tak kuharapkan kamu membacanya

KELAM



 Hasil gambar untuk KELAM
Rembulan emas menari melambai gemulai
Perlahan awan berarak-arak menutupi kilaunya
Hembusan angin utara menanmbah kelam suasana
Lengkaplah sudah hening malam

Ku coba berpindah sejenak ke sudut ruang redup
Tempat dimana aku jatuh di bumi yang salah
Mencoba bermain ria dengan imajinasi
Mengabaikan kenyataan, siapa aku, siapa kamu?