Minggu, 17 April 2016

PANGLING



Menata kembali hati yang tercabik menanti
Menutup diri dari kelukaan hati terperih
Cermin-cerminku pun berbisik
Merelakan adalah pilihan terbaik...

Sejenak aku tersenyum dan bertanya lugu pada dinding kamar
Apakah bisikan cermin adalah keputusan terbaik?
Aku tak mendengar jawabannya namun batin ku terusik
Sambil mengulit rasa yang mulai membelit
Rasanya begitu pelit tuk membinasakan hal tersulit

Aku terhimpit diantara keputusan pahit
Berada diantara romansa kritis nan dramatis
Berharap harmonis dalam kisah romantis
Namun sedari dulu bertalenta pesimis

Aku terlalu banyak berandai-andai
Sehingga lupa diri pada siapa aku berharap..
Kemudian selimut tebal menenangkanku
Membujukku dengan lembut jemarinya
Sembari berkata : sudahlah, impianmu terlalu besar. Sampai kapanpun dia takkan pernah melihat kamu yang sedang menunggunya.

Aku pun berdiam untuk berfikir
Memang benar adanya aku hanya sering berandai