Senin, 11 April 2016

KEHILANGAN




Aku tak ingin ada banyak perpisahan lagi
Daun menguning lalu jatuh di atas tanah...

Tempat dimana para sahabatnya telah lebih dulu menangis,
seperti itulah setelah kehilangan.... 
Tak perlu ada kata melupakan karena akan jadi prihal yang menakutkan,
ketika peluk berubah air mata...
Mungkin bagi mereka yang punya kekuatan tertawa lebih banyak,
akan jadi orang yang paling sibuk menenangkan pikiranya sendiri... 
Dan pada suatu saat sore yang tenang sebagian dari mereka mulai ada yang berfikir,
tentang sebuah pertemuan atau hanya sekedar mengenang saja..

Memang benar adanya,
kenyataan adalah mimpi yang kosong
berakhir bagai lelucon yang sama sekali tidak lucu... 
Seperti aku misalnya .... 
Setelah perpisahan kemarin,
aku tertegur oleh kekhawatiran tentangmu,
tentang semua ketidaktahuanmu dengan perasaanku... 
Lalu dengan ketiadaan yang begitu sangat menggeletarkan jiwa,
aku linglung di penghujung langit merah itu... 
Aku berjalan dengan susah payah,
di sela-sela ombak yang sedang bermain
Dan tak lupa pula angin bersenandung dengan begitu berisik...

Aku hanyut terapung-apung di lautan rindu,
mencoba berlayar menyelusuri bayang-bayangmu yang kini semakin jauh...

Dan aku mulai kebingungan kala badai bertubi-tubi menghantamku dengan sebegitu hebatnya memaksa ku terdampar ketepian yang hampa....


Harapanku perlahan memudar,

Aku tercekal oleh segerombolan pilu yang kejam,
mereka membawa ku kesebrang sana  di ujung senja yang begitu remang

Lalu kuratapi sepenuhnya kelemahanku,
diantara ikhlas dan tidaknya aku berpisah denganmu


Aku hanya mampu mengutip sejumlah kenangan itu dari setiap kebetulan-kebetulan yang menkjubkan bersamamu

Tiada hal lain yang bisa ku lakukan lagi, ketika takdir berkata lain

Tinggallah sebuah kedukaan menyelimuti jiwa yang semakin rapuh ini,
aku tak bisa apa-apa,
selain hanya meratapi setiap kelukaan hati yang sebegitu perihnya merindukanmu...

Kini aku telah sampai di ujung lelahku,
aku tak sanggup menutupinya

Bahwa aku telah kehilanganmu...