Kau lelah dan pasrah,
antara menyerah dan berserah
Kau tak mengaku kalah diantara luka yang kau rasa
Kau bersedia sahaja menunjuk tabir sengketa duka
Kau telan derita berdiam hampa menelangsa jiwa
Kau tak tertipu bahkan kau percaya adanya,
Meskipun luka menggerogoti
jiwa
Kau tetap bersabar, tersenyum
Kau mencarinya setiap kali senja menemani kau,
Kau tak menemukannya,
Barangkali saja kau lupa,
Senja yang kerap kau hadiri setiap hari,
Hanya menghiburmu saja
Kau hanya tertawa kecil
Dengan segelintir tanya tentang penantian
mahligai rindu
Setibanya malam, kau kembali sendu
Mengingat sembilu tak kunjung sembuh
Mengingat sembilu tak kunjung sembuh
Dan lagi-lagi kau tersenyum diantara gegana
Bagimu tak begitu lucu
tapi....
cukup membuatmu tertawa terbahak
sendirian....