Hanya Rumah Kenangan, Bahasa Rindu, Budak Jarak, Amarah, Ucap Mata, dan Aroma Takdir.
Selasa, 02 Agustus 2016
CINTA UKHTI
Gubahan hatinya terucap suci
Dalam do'a menjemput tirakat mimpi
Tentang cinta dan pengharapan tersusun rapi
Begitulah Ukhti berjalan tertatih sendiri
Sempat nian ia bercakrawala bersama ilusi
Antara asa dan sia bermain di hati
Seiring senjanya berlalu pergi
Bersama paginya tak berisi
Ukhti tak pernah berkecil hati meskipun ia tak setegar Kartini
Akan tetapi; cinta sejatinya tak pernah mati
Cukuplah hatinya seiring merasakan
Biarlah nanti takdir menentukan
Begitulah syair-syair cinta ikhlasnya
Ukhti percaya akan semua rencanaNya
Untuk sebuah akhir penantiannya